Minggu, 04 Januari 2015

POSTEST V-Class : Analisis Kinerja Sistem

POSTEST V-Class : Analisis Kinerja Sistem

Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb.

Pelaksanaan Program Keamanan (Conducting a Security Program)

Langkah-langkah utama pelaksanaan Program keamanan yaitu:
  1. Prepare a project plan
  2. Identify assets
  3. Value assets
  4. Identify threats
  5. Assets likehood or threats
  6. Analyze exposures
  7. Adjust controls
  8. Prepare security reports
Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan)

Perencanaan proyek untuk tinjaun keamanan mengikuti item sbb :
  •  Tujuan Review
  •  Ruang Lingkup (Scope) Review
  •  Tugas yang harus dipenuhi
  •  Organisasi dari Tim Proyek
  •  Sumber Anggaran (Pendanaan) dan
  •  Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas
Identifikasi Kekayaan (Identification of asset)

Kategori asset :

Aset Fisik
  •  Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)
  •  Hardware (Mainframe, minicomputer, microcomputer, disk, printer, communication lines, concentrator, terminal)
  •  Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)
  •  Dokumentasi (System and program doc.,database doc.,standards plans insurance policies, contracts)
  •  Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)
Aset Logika
  • Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
  • Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
  •  Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets)
Penilaian Kekayaan (Valuation of asset)

Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.

Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)

Sumber ancaman External :
  1.  Nature / Acts of God
  2.  H/W Suppliers
  3.  S/W Suppliers
  4.  Contractors
  5.  Other Resource Suppliers
  6.  Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)
  7.  Debt and Equity Holders
  8.  Unions (strikes, sabotage,harassment)
  9.  Governmnets
  10.  Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
  11.  Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)
Sumber ancaman Internal :
  1. Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup.
  2.  Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase, extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yg tidak sah)
  3.  Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas.
Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats LikeIihood Assessment)

Menilai ancaman yang mungkin akan terjadi dalam waktu periode tertentu
Contoh, perusahaan asuransi dapat menyediakan informasi tentang kemungkinan
terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu.

Analisis Ekspose (Exposures analysis)

Mengevaluasi dari kemungkinan adanya ancaman yang akan berhasil. Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu :
  1.  Identification of the controls in place
  2.  Assessment of the reliability of the controls in place
  3.  Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful
  4. Assess the resulting loss if the threat is successful
Mengatur Kontrol (Adjust Control)
Cakupannya meliputi cara mengelola resiko, termasuk kebijakan, prosedur, pedoman, praktek, atau struktrur organisasi yang dapat di administrasikan secara teknis, manajemen dan sifat hukum.
Persiapan Laporan Keamanan (Prepare of security report)
Insiden keamanan informasi akan dikomunikasikan dengan cara yang memungkinkan tindakan korektif yang tepat waktu akan diambil. Pelaporan insiden formal dan prosedur tambahan akan dibentuk dan dikomunikasikan kepada semua pengguna. Tanggung jawab dan prosedur akan dibentuk untuk menangani insiden keamanan informasi setelah pelaporan

Sumber :


PRETEST V-Class : Analisis Kinerja Sistem

PRETEST V-Class : Analisis Kinerja Sistem

Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?


Jawab :
Keamanan Informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi yang dimiliki. Pada konsep ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah merencanakan, mengembangkan serta mengawasi semua kegiatan yang terkait dengan bagaimana data dan informasi bisnis dapat digunakan serta diutilisasi sesuai dengan fungsinya serta tidak disalahgunakan atau bahkan dibocorkan ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
1.    Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2.    Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
3.    Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).

            Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, praktek-praktek, prosedur-prosedur, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.

Aset Sistem Informasi yang harus di lindungi melalui sistem keamanan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
1.    Aset Fisik
Fisik berarti bagaimana kita mengamankan semua infrastruktur peralatan sistem keamanan kita baik dari sisi server, ruangan, kabel, system backup redundant system, system cadangan power listrik dan lain-lain meliputi :

a.    Personnel
(end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)
b.    Hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya)          
(Mainfarme, minicomputer, microcomputer, disk, printer, communication lines, concentrator, terminal)
c.    Fasilitas
(Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)
d.    Dokumentasi
(System and program doc.,database doc.,standards plans, insurance policies, contracts)
e.    Supplies
(Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)

2.    Aset Logika
Secara logikal tentang metode keamanan seperti protocol yang digunakan, metode komunikasi datanya, model basis datanya dan sistem operasinya.

a.    Data / Informasi
(Master files, transaction files, archival files)
b.    Sofware (Sistem dan Aplikasi)
-          Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
-          Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets)
Sumber :
-  http://farida.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16712/Bab+6+-+Mnj+Kontrol+Keamanan.pdf

Jumat, 27 September 2013

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra

Grafik Komputer

Grafik komputer adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital. Bermula dari bentuk yang sederhana yaitu grafik komputer 2D kemudian semakin berkembang menjadi grafik komputer 3D.  Pada dasarnya proses yang digunakan adalah untuk menciptakan gambar obyek sesuai dengan obyek di alam nyata.

Bertujuan untuk menghasilkan gambar/grafik  dengan primitif – primitif geometri seperti  garis, lingkaran, dsb.

Bagian dari grafika komputer meliputi  :

·         Geometri         : Mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang.
·         Animasi           : Mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan.
·         Rendering        : Mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya.
·         Citra(imaging)  : Mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar. 

Contoh aplikasi ilmu grafik komputer:

·         Bidang Pendidikan

Digunakan untuk mempresentasikan suatu objek yang nyata  dengan software atau aplikasi tertentu seperti Ms. Power point yang dapat membuat grafik atau gambar diagram yang mempermudah proses presentasi objek




·         Video game
Permainan yang melibatkan interaksi dengan user interface untuk menghasilkan umpan balik berupa visualisasi pada perangkat video. Aplikasi yang beredar di pasaran cukup  beragam  dari yang sederhana 2 dimensi contohnya; tetris hingga yang rumit 3 dimensi contohnya; PES 2013.




·         Bidang Perancangan
Bidang yang mengutamakan ilmu grafik komputer karena untuk merancang suatu objek atau desain butuh pembuatan gambar dengan proses dari awal. Software yang bisa digunakan antara lain 3D MAX, Auto Cad, dll.

  














Pengolahan Citra

Salah satu cabang dari ilmu informatika yang mengubah atau memperbaiki suatu citra(gambar) menjadi suatu citra yang baru  dengan menggunakan teknik tertentu.

Hal – hal yang dilakukan pengolahan citra :

·     Memperbaiki kualitas gambar dilihat dari aspek radiometrik (peningkatan kontras, t        ransformasi warna, restorasi citra) dan dari aspek geometrik (rotasi, translasi, skala dan      transformasi geometrik).
·            Melakukan pemilihan features images yang optimal untuk tujuan analisis
·       Melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi objek (pengenalan objek) yang          terdapat  pada citra
·         Melakukan kopresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data, transmisi data dan      waktu proses data.

Contoh aplikasi ilmu pengolahan citra :

·         Bidang photografi
Tidak cukup dengan hasil foto original yang dihasilkan oleh kamera, kini banyak orang yang mengolah hasil bidikan kamera dengan menggunakan banyak aplikasi pengolahan citra untuk mendapatkan hasil citra yang baru dan lebih sempurna tampilannya. Contoh software yang sering digunakan antara lain  photoshop, photoscape, corel draw, dll.




·         Bidang kedokteran
Dalam bidang ini banyak sekali pemanfaatan pengolahan citra salag satunya adalah penggunaan sinar x  dalam foto rontgen. Digunakan untuk mendiagnosa penyakit di dalam tubuh yang tidak kasat mata




·         Penginderaan Jarak Jauh (Remote Sensing)
Salah satu contoh aplikasi ini adalah google maps yang memungkinkan kita untuk melihat suatu wilayah dengan menggunakan foto satelit.




v  Perbedaan Grafik Komputer dan Pengolahan Citra

Grafik Komputer
-          Berorientasi vector
-          Menggunakan model 2D/3D hasil realistic
-          Cenderung mempelajari konsep dan implementasi metode untuk pembangkitan citra/ animasi (2D/3D).
Pengolahan Citra
-         Berorientasi pixel
-         Mengolah data citra untuk mendapatkan interprestasi 2D/3D
-         Menitik beratkan pada manipulasi citra sesuai dengan keperluan user





Sumber :

Senin, 13 Mei 2013

Kebijakan Moneter


Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement"kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
 Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Tujuan :

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

Jenis-jenis kebijakan moneter :
·      Kebijakan moneter ketat (tight money policy) untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.

·      Kebijakan moneter longgar (easy money policy) untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.


Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
1. Kesempatan Kerja
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
2. Kestabilan harga
Apabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan masa depan.
3. Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
=> Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
=> Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
=> Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
=> Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
=> Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
=> Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
=> Kredit selektif
Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
=> Politik sanering
Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.



Beberapa Alat (instrument) dalam Kebijakan Moneter :

·           Kebijakan cash ratio atau cadangan kas
Cadangan kas yaitu simpanan bank umum yang ada dibank Indonesia dalam bentuk liquid (uang tuni atau rekening koran). Besarnya cadangan ini ditetapkan dalam presentase tertentu dari utang bank.
·           Kebijakan suku bunga (politik diskonto)
Banki sentral berfungsi sebagai leader of the last resort artinya sandaran terakhir tempat bank umum meminjam dana apabila kehabisan dana. Pinjaman ini dikenakan diskonto (bunga).
·           Open market policy (kebijakan pasar terbuka)
Kebijakan ini diartikan sebagai jual/beli surat-surat berharga pemerintah dengan tujuan mengurangi dan menambah jumlah uang beredar. Jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang beredar maka bank sentral juga menjual obligasi pemerintah agar dibeli oleh bank umum (masyarakat). Sebaliknya jika pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, maka bank sentral membeli obligasi pemerintah yang ada di bank umum (masyarakat)
·           Kebijakan pagu kredit (batas/plafon kredit)
Untuk mengekang inflasi, pemerintah dan bank sentral dapat menentukan suatu batas maksimum (pagu) untuk kredit yang boleh diberikan oleh bank dalam jangka waktu tertentu. Agar tidak menghambat produksi kredit diprioritaskan kepada yang produktif dan penting.

Penentu Keefektifan Kebijakan Moneter:
Efektivitas kebijakan moneter diukur dengan besarnya kenaikan pendapatan masyarakat. Makin besar kenaikan pendapatan masyarakat berarti kebijakan moneter makin efektif, dan sebaliknya makin kecil pendapatan masyarakat berarti makin tidak efektif kebijakan moneter.
 
Efektivitas kebijakan moneter pada dasarnya ditentukan oleh dua hal, sebagai berikut.
 
a. Elastisitas pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga, artinya pengaruh perubahan tingkat bunga terhadap tingkat investasi. Makin elastis pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga, maka kebijakan moneter makin efektif, sebab turunnya tingkat bunga akan menambah investasi yang cukup besar. Sehingga hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi dapat dikatakan berbanding terbalik, maksudnya makin rendah tingkat bunga, akan semakin besar tingkat investasinya dan makin tinggi tingkat bunga, akan semakin kecil tingkat investasinya.

b. Elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga, artinya pengaruh perubahan tingkat bunga terhadap permintaan uang. Makin elastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kebijakan moneter makin tidak efektif, dan sebaliknya makin tidak elastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kebijakan moneter makin efektif.


Pengaruh kebijakan Moneter dalam Perekonomian
Kebijakan moneter di suatu negara sangat terbatas operasinya, terlebih di negara-negara yang sedang berkembang. Beberapa alasan dikemukakan untuk menjelaskan keterbatasan operasi kebijakan moneter, antara lain sebagai berikut.

a. Sempitnya ruang lingkup pasar uang.
b. Berkembangnya lembaga-lembaga keuangan nonbank di negara sedang berkembang.
c. Banyaknya bank-bank umum yang mempunyai kelebihan dana.
d. Banyaknya bank-bank asing yang mendapatkan kemudahan serta prioritas untuk terhindar dari kebijakan moneter.

Akan tetapi kebijakan moneter mempunyai peranan penting dalam pengaturan kegiatan ekonomi suatu negara terutama negara yang sedang berkembang, khususnya pada saat masa inflasi.

Sumber :







 

Blog Template by YummyLolly.com - Header Image by DaPino Graphics